Memberikan reward ke anak itu diperbolehkan kok. Reward merupakan suatu bentuk teori reward positif yang bersumber dari aliran behavioristik, yang dikemukakan oleh Watson dan Ivan Pavlov. Tapi sebelum itu, reward sebenarnya itu apa ? Berikut definisi dan pengertian dari reward menurut beberapa sumber:
- Menurut Arikunto (1993), reward adalah sesuatu yang diberikan kepada seseorang karena sudah mendapatkan prestasi dengan yang dikehendaki.
- Menurut Djamarah (2008), reward adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata.
- Menurut Sastrohadiwiryo (2009), reward adalah imbalan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Menurut Leman (2000), reward adalah sesuatu yang diberikan kepada perorangan atau kelompok jika mereka melakukan suatu keunggulan di bidang tertentu.
- Menurut Slameto (2010), reward adalah suatu penghargaan yang diberikan guru kepada siswa sebagai hadiah karena siswa tersebut telah berperilaku baik dan sudah berhasil melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan baik.
- Menurut Purwanto (2011), reward adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan
Jadi reward untuk anak adalah sebuah bentuk penghargaan atas sikap atau hal baik yang dilakukan oleh anak. Setelah kita mengetahui pengertian reward, lalu apa saja fungsi reward untuk anak?
Reward untuk anak memiliki banyak sekali manfaat diantaranya:
- Mendorong anak untuk bersikap baik, dengan memberikan reward atas hal baik yang telah dilakukan anak, hal ini bisa memberikan penguatan kepada anak bahwa setiap ia melakukan hal baik maka ia akan diberi penghargaan.
- Bisa meningkatkan harga diri anak dan membuat anak lebih percaya diri
- Mendekatkan hubungan orang tua dengan anak
Tapi pemberian reward juga bisa berdanpak negatif jika salah menerapkan atau terlalu sering diberikan. Hal tersebut akan membuat anak berpikir “aku baru akan melakukan sesuatu jika ada rewardnya”. Jadi penting untuk kita memberikan reward yang tepat, apa contohnya?
- Affection, yaitu berupa pelukan, ciuman, tos, elusan, senyuman, dll
- Pujian, “makasih ya nak, sudah bantu beresin mainan
- Memberikan pengalaman atau quality time yang bisa bikin berkesan
- Boleh memberikan barang asalkan harus dikondisi yang tepat
Lalu apa saja sikap-sikap anak yang sesuai untuk mendapatkan metode reward? Bisa diberikan untuk perilaku mengompol pada anak, jika anak sudah mulai terbiasa buang air di kamar mandi maka boleh diberikan reward. Bisa juga untuk kebiasaan belajar pada anak dan cara bersikap anak kepada orang lain. Jadi kesimpulannya reward boleh saja diberikan kepada anak tapi harus sesuai dengan kondisi dan harus dengan cara yang tepat.