Katanya Mahasiswa Psikologi Seperti Ini, Tapi Apa Benar?

Sumber freepik.com

Ilmu psikologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia sebagai ruang lingkupnya. Terlalu luas dan abstrak jangkauannya membuat banyak masyarakat awam memiliki persepsi yang keliru tentang ilmu ini.

Sebagai mahasiswa psikologi, kamu pasti sudah tahu mengenai suka dan duka dalam mempelajarinya. Termasuk mendengar komentar-komentar yang sering dilontarkan kepada teman atau orang disekitar baik benar maupun salah.

Berikut ini 6 komentar yang sering didengar tentang ilmu psikologi, apa saja sih?

Bisa membaca pikiran orang lain

“Kuliah psikologi? Bisa baca pikiran dong?”

Komentar yang satu ini rasanya sudah seperti makanan sehari-hari bagi mahasiswa psikologi. Ilmu yang abstrak mempelajari manusia dianggap bisa mengerti bagaimana keadaan atau pikiran orang lain dari hanya melihatnya.

Padahal, dalam pembelajarannya tidak ada materi mengenai membaca pikiran orang lain. Mahasiswa psikologi belajar psikologi bukan menjadi peramal atau cenayang.

Bukan tentang pikiran, namun lebih tepatnya mahasiswa psikologi belajar tentang emosi, kepribadian, atau sifat manusia.

Bisa menebak kepribadian orang lain

“Kamu kuliah psikologi ya, tebak dong aku tuh orangnya gimana sih?”

Komentar yang salah dan juga sering didengar. Memang benar bahwa mahasiswa psikologi mempelajari kepribadian manusia. Namun hal ini tidak bisa ditebak begitu saja. Apalagi hanya berdasarkan satu kali pengelihatan ataun bahkan dengan menunjukkan fotonya.

Perlu dilakukannya berbagai metode ilmiah seperti observasi, asesmen, ataupun wawancara untuk memberikan data yang dapat mendukung dugaan atau kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

Apalagi mahasiswa yang masih belajar dan masih banyak salah. Jadi jangan lagi langsung meminta dibaca kepribadianmu kepada teman mahasiswa psikologimu ya!

Jadi tempat curhat

“Aku mau curhat dong, kamu anak psikologi pasti bisa paham,”

Jangan kaget jika kamu mahasiswa psikologi mempunyai banyak ‘klien’ atau teman yang tiba-tiba meminta waktumu untuk mendengarkan keluhan mereka.

Belajar psikologi, dianggap mampu memahami perasaan mereka bahkan menyelesaikan masalahnya.

Tidak sepenuhnya salah sih, mahasiswa psikologi nantinya pun akan belajar tentang konseling dan bisa menganggap ini sebagai latihan. Namun, jangan berharap banyak bahwa mereka bisa menyelesaikan masalahmu ya. Jika kamu punya masalah yang sulit untuk diselesaikan kamu bisa mencari pertolongan yang lebih ahli seperti konselor atau psikolog dan psikiater.

Minta tips dan trick psikotes

“Kuliah psikologi berarti jago psikotes dong? Minta tipsnya dong?”

Komentar ini juga tidak sepenuhnya salah. Memang benar bahwa mahasiswa psikologi mempelajari alat tes psikologi. Namun sebagai dalam dunia psikologi ada kode etik yang perlu dipatuhi, yaitu tetap menjaga rahasia alat tes.

Lagipula setiap tes memiliki tujuan yang berbeda. Maka berbeda juga cara pengerjaan dan cara penafsirannya.

Lulusan psikologi pasti jadi psikolog

“Kuliah psikologi berarti lulus ngurusin orang gila dong?”

Tentu saja tidak. Untuk jadi psikolog lulusan S1 psikologi pun masih harus menempuh S2 bidang profesi. Disanalah kamu akan menentukan fokus pendidikanmu menjadi psikolog.

Lulusan psikologi juga memiliki banyak peluang kerja. Kamu bisa melihatnya di artikel sebelumnya tentang peluang kerja psikologi.

Mahasiswa psikologi pasti punya mental baja

“Anak psikologi pasti mentalnya ga pernah sakit ya?”

Oh tentu tidak. Mahasiswa psikologi juga manusia. Bisa sakit, stress, dan depresi.

Berbagai tekanan dari perkuliahan, keluarga, ataupun tingginya ekspektasi terhadap mereka bisa membuat mereka stress. Mempelajari ilmu psikologi bukan berarti menjadikan mereka mempunyai mental baja.

Itulah beberapa komentar yang sering didengar oleh mahasiswa psikologi. Sahabat Asisya, jangan keliru lagi ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *