Memang manusia itu adalah makhluk yang sangat kompleks. Banyak hal dalam diri manusia itu terdapat dinamika yang unik dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya, bahkan anak kembar sekalipun. Manusia akan berusaha untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Manusia ingin diakui dan ingin mencapai eksistensialisasi diri, yaitu kebutuhan untuk diakui dan berdayaguna bagi lingkungannya . Manusia juga butuh penghargaan, pujian dan juga ruang untuk dirinya bisa menguasai sesuatu sekecil apapun itu. Jika ia merasa tidak berharga saat berada di rumahnya, maka ia akan cari pelampiasannya di tempat lain. Manusia selalu ingin menunjukkan jati dirinya yang terbaik dihadapan orang lain.
Namun yang menjadi masalah adalah, sebagian manusia memiliki kecenderungan untuk tidak suka jika ia ditegur, diingatkan, dievaluasi dan disalahkan. Ada perasaan tidak nyaman dalam dirinya saat ia menjadi topik pembicaraan atas kekurangannya. Mengapa hal ini dapat terjadi? Hal itu disebabkan manusia memiliki sebuah ego. Orang yang anti kritik ingin memenuhi semua harapan diri. kritikan dan penilaian dari orang lain akan dapat menjadi ancaman eksistensialismenya. Ia akan cenderung bersikap defensif yang merupakan refleks respon psikologisnya, yang mana akan membuat orang tersebut merasa lebih baik. Justru ada kemungkinan besar ia akan balik berfikir bahwa orang yang mengkritiknyalah yang memiliki pribadi yang tidak menyenangkan.
Ciri – ciri orang yang anti kritik pada dasarnya mudah kita amati dan kita observasi. Sikapnya yang cenderung ingin menonjol tentu saja tidak akan menyulitkan lingkungan sosialnya untuk mengetahui dan menyadari keberadaannya. Adapun ciri – ciri tersebut yaitu:
– Mudah iri.
– Memonopoli pembicaraan.
– Antusias dan suka jika membicarakan tentang dirinya sendiri.
– Saat lawan bicaranya sedang menyampaikan sesuatu ia akan mudah memotong pembicaraan.
– Suka mengecilkan cerita atau pendapat orang lain.
– Saat di kritik ia akan nampak banyak alasan yang membenarkan sikapnya dan mulai nampak emosional.
– Biasanya tidak terlalu banyak memiliki teman dekat. Pertemanannya bisa saja banyak akan tetapi tidak berkualitas sebagai seorang sahabat.
– Suka membalas pendapat orang lain dengan pendapatnya, dan ia akan merangkai kata dan konten yang akan mengalahkan argumentasi orang lain meski kontek pembicaraan mereka buat untuk tujuan debat dan diskusi.
– Ia juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tidak mudah terintimidasi oleh orang lain.
Orang anti kritik pada dasarnya memiliki pengendalian emosi yang buruk. Ia bisa saja bicara sarkas kepada orang lain tanpa merasa bersalah.
Penyebab/Mengapa bisa terjadi?
Faktor terbesar yang mendasari seseorang dapat memiliki sikap dan karakter yang anti kritik adalah dikarenakan pola asuh dimasa kecil. Banyak peristiwa yang seharusnya ia mendapatkan penghargaan kepada orang tua sebagai figur yang penting baginya (Significant others), namun tidak ia dapatkan dengan utuh. Orang tuanya justru akan menceritakan kebiasaan dan kehebatannya di jaman dahulu, bukan fokus pada pencapaiannya dan meresponnya dengan tepat. Sebagai contoh terdapat seorang anak remaja yang mengatakan kepada ibunya bahwa dalam komunitasnya melalui pemilihan langsung ia berhasil terpilih sebagai ketua. Ia menceritakan berharap memperoleh penghargaan dan sambutan kebanggaan atas pencapaiannya. Akan tetrapi orang tuanya merespon bahwa ia dapat terpilih sebagai seorang ketua di komunitas tersebut adalah dari jerih payah ibunya dalam menggembleng dirinya selama ini dan memberikan penekanan kalau bukan atas peran ibunya ia tentu tidak adakn menjadi seorang ketua. Orang tua juga akan menceritakan pula kehebatannya dimasa lalu seolah orang tuanyapun masih memiliki unfinished business dimasa lalu yang belum terselesaikan. Respon awal orang tua sangat berpengaruh besar buat pembentukan mental anak. Respon yang buruk akan membuat anak merasa kecil di rumahnya sendiri dan akan mencari upaya memenuhi kebutuhannya diluar. Ia akan dapat tumbuh berkembang berkebalikan menjadi seorang yang arogan dalam lingkungan sosialnya.
Faktor kedua adalah melihat sosok orang tua sebagai significant others memiliki sikap penuh arogansi kepada lingkungannya. Seperti teori belajar modeling yaitu merupakan teori yang dikemukakan oleh Albert Bandura. Dimana modeling adalah proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain disekitar kita. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya. Hasil dari modeling atau peniruan tersebut cenderung menyerupai bahkan sama perilakunya dengan perilaku orang yang ditiru tersebut. Modeling ini dapat menjadi bagian yang sangat penting dan powerfull pada proses pembelajaran. Berdasarkan teori tersebut besar kemungkinan orang anti kritik memperoleh sikapnya tersebut melalui modeling perilaku orang lain, dari orang tuanya ataupun dari lingkungan di sekitarnya.
Mengarah ke Gangguan Kepribadian?
Apakah orang yang anti kritik suatu saat akan berubah menjadi orang yang memiliki gangguan kepribadian? bisa saja. Gangguan kepribadian narsistic salah satu gejala atau simtomnya adalah anti kritik . Akan tetapi tidak semua sikap anti kritik sudah dapat dipastikan memiliki gangguan kepribadian narsistic. Perlu ada diagnosa dan observasi lebih lanjut terhadap gejala penyerta lainnya. Yang perlu diingat bahwa karena salah satu gejala gangguan kepribadian narsistik adalah anti kritik, maka ia perlu waspada dan harus segera mengelola pengendalian diri agar tidak berubah menjadi sebuah gangguan kepribadian dikemudian hari.
Penanganan/Cara menghadapi orang yang Anti Kritik
1. Pakailah strategi komunikasi saat berbicara dengan orang anti kritik. Saat orang anti kritik mengemukakan pendapatnya dan kita ingin memberikan masukan terkait argumentasinya, maka jangan langsung mengatakan bahwa ia salah dan berusaha membenarkan. Namun dapat memakai cara dengan memberikan saran sudut pandang lain kepadanya dan meminta tanggapannya terkait saran kita tersebut.
Jangan katakan : “menurut saya membebaskan mahasiswa terkait model tugas akhir kuliah itu tidak benar karena akan rentan membuat mereka mengerjakan tanpa arahan dan tidak terstandarisasi, yang benar adalah……”.
katakan : “benar memang, kondisi saat ini sedang tidak menentu dan menyulitkan kita bertatap muka langsung dengan para mahasiswa ya pak”. “bagaimana menurut bapak jika kita memberikan panduan dan format yang dapat diikuti oleh mahasiswa dan kita sebarkan info tersebut di google classroom”. “Nanti pengembangannya tergantung dari kreatifitas mereka”. “Apakah bapak setuju?”
dari dua cuplikan percakapan diatas nampak jelas perbedaannya. Percakapan pertama langsung menyalahkan, dan percakapan kedua pesan yang disampaikan si anti kritik kita terima dahulu, lalu utarakan pemikiran kita dan mintalah tanggapannya. Sehingga si anti kritik tidak akan menangkapnya sebagai sebuah evaluasi langsung untuk dirinya. Memang membutuhkan kerelaan dari dalam diri kita dan kita juga haruslah menjadi pribadi yang mampu mengontrol ego dan emosi.
2. Cara kedua agar si anti kritik dapat menyadari sikapnya selama ini, membutuhkan adanya peristiwa yang sangat diluar ekspektasi dirinya dan membuatnya merasa hal itu adalah moment yang tidak terlupakan baginya. Hal itu dapat menjadi semacam shock terapy baginya. Sebagai contoh dalam sebuah rapat semua orang yang selama ini selalu mendapat penolakan dari si anti kritik beramai – ramai mengevaluasi dirinya dan secara terang – terangan menyatakan ketidaksukaannya. Hal itu dapat menjadi shock therapy baginya dan lambat laun ia akan merubah. Karena ia adalah orang yang ingin dihargai dan memiliki kebutuhan akan pengakuan yang besar, maka ia akan selalu ingat peristiwa itu agar tidak terjadi lagi terhadapnya. Dipermalukan akan menjadi hal yang sangat menyedihkan dan mengecewakannya.
Diantara kedua cara tersebut diatas mana yang paling efektif berdampak pada perubahan si anti kritik tergantung pula dari faktor lain dalam dirinya yang dapat diketahui dari anamnesa dan konseling lebih mendalam untuk dapat memahami dinamika dalam dirinya. Tentunya, psikolog akan lebih mampu membacanya dibandingkan orang awam.
Cara Agar Kita Tidak Menjadi Pribadi Yang Anti Kritik
1. Berfikir Objektif
Saat sedang kalut atau dirundung emosi negatif, sulit rasanya berpikir secara objektif. Kita akan cenderung memikirkan semua dari sisi kita saja. Baik atau buruknya hanya untuk kita bukan lagi memikirkan orang lain. Namun di saat seperti ini, berpikir objektif akan memberikan banyak keuntungan bagi kita. Berusahalah untuk berfikir rasional. kalau perlu carilah teman diskusi dan yang kita percaya untuk dapat berkeluh kesah. Carilah teman yang dapat membantu memberikan sudut pandang yang membangun untuk diri kita.
2. Kendalikan Emosi
Tentu tidak mudah bagi kita yang emosional untuk menekan emosi kita tidak meluap. Segeralah tarik napas anda dalam – dalam saat merasa emosi. Rasakan emosi negatif tersebut dan paksalah diri untuk mengatakan hal yang positif dalam diri kita. Misalnya: Aku sabar, Aku santai dll.
3. Tekatkan Niat
Tidak ada yang lebih utama dari pada niat yang kuat dari dalam diri kita untuk merubah diri, atau menjaga diri agar jangan menjadi pribadi yang anti kritik hingga kita bisa dijauhi oleh lingkungan sosial kita. Ketahuilah kita akan menjadi seseorang yang sangat tidak mengenakkan buat mereka. Jika niat sudah kuat, maka kita akan dapat mengatur sikap dan emosi kita dengan lebih baik.
Oleh: Meutia Ananda, S.Psi., M.Psi., Psikolog