Oleh: Tri Sulastri
Sahabat Asisya, bulan Ramadhan sudah kembali menyambut kita. Pada bulan ini, bagi kalian yang beragama islam tentunya sudah mengetahui bahwa kalian diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.
Selama berpuasa kita bukan sekedar dianjurkan untuk menahan lapar dan haus. Namun juga mengendalikan diri terhadap hawa nafsu lain untuk mencapai tujuan akhir yaitu kembali fitrah atau terlahir kembali. Setelah hampir setahun dipenuhi oleh urusan dunia, kita diberi waktu sebulan penuh untuk introspeksi, belajar mengendalikan emosi, dan menata ulang diri.
Berpuasa pun memberikan banyak manfaat pada diri kita. Bukan hanya dari segi kesehatan fisik namun juga psikologis kita. Apa sajakah itu? Yuk simak informasi berikut ini!
- Meningkatkan pengontrolan diri
Saat berpuasa kita menahan lapar dan haus selama kurang lebih dua belas jam. Selain itu kita dianjurkan untuk tidak melakukan hal-hal negatif seperti berbohong, bergosip, dan lain-lain. Meskipun hal tersebut sebenarnya memang tidak baik untuk dilakukan, namun ketika berpuasa kita seperti mendapat dorongan untuk tidak melakukannya karena dapat mengurangi pahala. Oleh karena itu, selama satu bulan penuh kita belajar dan mulai terlatih untuk mengontrol diri dari pemuasan berlebih atau perbuatan tidak baik.
1. Mengubah mood menjadi lebih baik
Marah merupakan salah satu perilaku yang tidak dianjurkan saat berpuasa. Maka ketika berpuasa kita pun terlatih untuk mengontrol emosi dan belajar untuk menjadikan diri lebih sabar. Selain itu, dalam jurnal berjudul Effect of Ramadan Fasting on Endorphin and Endocannabinoid level in Serum menyebutkan bahwa berpuasa mampu meningkatkan opioid endogen dan hormone endorphin. Kedua hormone tersebut mampu untuk memunculkan rasa bahagia.
2. Meningkatkan empati
Berpuasa memberikan kesempatan untuk merasakan lapar dan haus seperti mereka yang kurang beruntung dapat makan tiap saat. Selain itu, bukan hanya anjuran untuk banyak beribadah namun kita pun dianjurkan untuk banyak berbagi. Hal ini dapat memungkinkan untuk meningkatkan kepekaan kepada sesama. Peningkatan ini dapat dicapai melalui proses pengulangan yang terus menerus pada aktivitas sehari-hari. Maka dengan begitu empati ditunjukkan dengan beramal sosial sehingga menguatkan nilai sosial pada diri seseorang.
3. Meningkatkan ketahanan terhadap stress
Dilansir dari hallosehat.com, dalam buku The Fast Diet, Michael Mosley menjelaskan bahwa puasa dapat melepaskan produksi protein ke otak yang dinamakan BDNF (Brain Derived Neurotrophic Factor). Protein ini memiliki efek yang sama seperti obat antidepresan sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan, stress, dan depresi ringan.
4. Meningkatkan konsentrasi
Tubuh kita mengubah makanan menjadi glukosa yang mana jika berlebihan dapat menyebabkan perasaan lesu dan mengantuk. Tidak ada makanan yang masuk ke tubuh selama berpuasa dapat membantu untuk mengatur kadar glukosa dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan konsentrasi.
5. Meningkatkan kualitas tidur
Siapa yang sering mengantuk ketika berpuasa? Dikutip dari whyislam.org, individu yang berpuasa mengalami peningkatan kualitas tidur yang signifikan. Hal ini pun dapat menyebabkan meningkatnya suasana hati.
Berpuasa memang menantang diri kita untuk melakukan hal yang mungkin tidak biasa atau sering kita lakukan. Namun, banyak sekali manfaat yang diberikan baik untuk jasmani maupun rohani kita. Maka itu, usahakan jangan melewatkan berpuasa selagi kita mampu. Selamat berpuasa ya Sahabat Asisya!
Sumber:
https://www.whyislam.org/islamicteachings/ramadan/psychbenefits/
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/manfaat-psikologis-puasa/