Antisosial dan Asosial, Sama Gak Sih?

Sumber: freepik.com

Oleh Tri Sulastri

Sahabat Asisya, pernahkah kalian menemukan seseorang yang memanggil orang lain dengan sebutan ansos (antisosial)? Atau mungkin kalian sendiri?

Istilah ansos sering kali digunakan untuk seseorang yang dianggap penyendiri, tidak punya teman atau tidak bergaul dengan lingkungannya. Namun tak jarang juga terdapat kekeliruan dengan menganggap anti sosial sama dengan asosial, padahal terdapat perbedaan yang mendasar antara keduanya.

Jadi, apa itu Antisosial?

Dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ), antisosial merupakan salah satu gangguan kepribadian disosial yang biasanya timbul karena perbedaan yang besar antara perilaku dan norma sosial yang berlaku. Individu dengan gangguan ini seringkali mengabaikan hukum, tidak peduli dengan perasaan orang lain, manipulatif dan tidak bertanggung jawab atas perilakunya. Namun, mereka pun menunjukkan karisma dalam penampilan luarnya dan memiliki intelegasi di atas rata-rata pada umumnya (Cleckley, 1976; Budiarti, Krisnani, Deraputri, 2017).

Karakteristik Gangguan Kepribadian Antisosial

Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-IV-TR) konsep gangguan kepribadian ini mencakup dua komponen utama yaitu adanya gangguan tingkah laku sebelum usia 15 tahun seperti membolos, lari dari rumah, sering berbohong, mencuri, melakukan pembakaran, dan dengan sengaja merusak kepemilikan. Selain itu pola perilaku antisosial tersebut terus berlanjut pada masa dewasa (Davidson, Neale, Kring, 2018).

Sementara karakteristik gangguan kepribadian antisosial dalam DSM-IV-TR antara lain (Davidso, Neale, Kring, 2018):

  1. Berulang kali melanggar hukum
  2. Menipu, berbohong
  3. Impulsivitas
  4. Mudah tersinggung dan agresif
  5. Tidak memedulikan keselamatan diri sendiri dan orang lain
  6. Tidak bertanggung jawab seperti terlihat dalam riwayat pekerjaan yang tidak reliabel atau tidak memenuhi tanggung jawab keuangan
  7. Kurang memiliki rasa penyesalan
  8. Berusia minimal 18 tahun
  9. Terdapat bukti mengenai gangguan tingkah laku sebelum berusia 15 tahun
  10. Perilaku antisosial yang tidak terjadi secara eksklusif dalam episode skizofrenia atau mania.

Apa yang menyebabkan gangguan kepribadian antisosial?

Menurut DSM-IV, faktor yang mempengaruhi terbentuknya gangguan ini bermula dari hubungan sosial dalam rumah tangga dan pola asuh yang penuh dengan kekerasan. Selain itu didukung oleh komunitas masyarakat serta lingkungan pendidikan yang penuh kekerasan sehingga mempengaruhi temperamen dan kemampuan berpikir pada individu.

Lalu, apa itu asosial?

Asosial seringkali dikaitkan dengan penarikan diri dari lingkungan sosialnya. Dikutip dari Zhafira (2018) sikap asosial mengacu kepada kurangnya motivasi seseorang dalam terlibat atau melakukan interaksi sosial. Individu dengan sikap ini memiliki kepekaan atau perasaan yang kurang terhadap nilai-nilai dan norma-norma di masyarakat karena terlalu mementingkan dirinya sendiri.

Individu asosial memilih untuk tidak terlibat dalam interaksi secara sukarela dengan lingkungannya karena merasa tidak tertarik dengan kelompok sosial dan hanya fokus pada dirinya sendiri. Ketidakterlibatan dalam interaksi sosial ini akan berdampak pada kualitas tingkah laku individu tersebut seperti kurangnya empati kepada sesama dan kadang kasar.

Jadi, apa bedanya Antisosial dan Asosial?

Individu dengan sikap asosial membuatnya kurang atau bahkan tidak termotivasi untuk berinteraksi sosial karena sikap asocial ini mempunyai kepekaan sosial yang kurang dengan terlalu mementingkan diri sendiri. Sementara antisosial merupakan gangguan kepribadian pada individu yang membuatnya membenci orang lain maupun tatanan sosial pada umumnya.

Berbeda dengan sikap asosial yang menjauhkan diri dari lingkungannya, individu dengan gangguan antisosial akan tetap melakukan kegiatan bersosial bahkan memungkinkan untuk memiliki teman.

Itulah perbedaan antara antisosial dengan asosial Sahabat Asisya, jangan sampai nanti kita keliru ya.

Jika kamu memiliki sikap asocial dan mulai mengganggumu atau bahkan memiliiki ciri-ciri dari gangguan kepribadian antisosial yang telah disebutkan segeralah mencari bantuan psikolog atau psikiater.

Asisya Consulting memberikan layanan tes psikologi dan konseling yang dapat dilakukan secara offline maupun online.

 

Sumber:

Davidson, G. M., Neale, J.M., Kring., A. M. 2019. Psikologi Abnormal. Depok: Rajawali Pers.

Budiarti, M. Krisnani, H., Deraputri, G.N.I. 2017. Gangguan Kepribadian Antisosial pada Narapidana. Jurnal Social Work, Vol. 7 No. 2, hal. 18-27.

Zhafira, T. 2018. Sikap Asosial Pada Remaja Era Millenial. Jurnal SOSIETAS, Vol. 8, No. 2.

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1605/5/098600193_file5.pdf diakses pada 30 April.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *