Memahami Karakteristik Anak Lewat Urutan Kelahiran

Sumber: freepik.com

Oleh Tri Sulastri

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Begitu pula dalam sebuah keluarga, tidak ada anak yang memiliki sifat atau karakter kepribadian sama bahkan anak kembar sekalipun. Mulai dari anak sulung, tengah, hingga bungsu memiliki keunikannya masing-masing

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan sifat tersebut ialah urutan kelahiran dalam sebuah keluarga. Urutan kelahiran ini menjadi salah satu faktor pembentuk kepribadian yang bersumber dari pola asuh atau lingkungan keluarga tempat anak tumbuh.

Bahkan menurut Hurlock (2013), urutan kelahiran dapat menentukan dan memberikan pengaruh terhadap perkembangan diri seseorang. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan perlakuan dalam pola asuh orang tua berdasarkan urutan kelahirannya.

Nah, berikut ini adalah ciri umum anak berdasarkan urutan kelahirannya menurut Hurlock (2013) antara lain:

1. Anak sulung

Biasanya menunjukkan perilaku matang atau lebih dewasa karena berhubungan dengan orang-orang dewasa dan sebab diharapkan memikul tanggung jawab. Oleh sebab itu, mereka sering tidak suka terhadap harapan untuk menjadi teladan bagi adik-adiknya dan pengasuh mereka.

Selain itu, mereka sering merasa tidak bahagia karena timbulnya perasaan kurang aman akibat berkurangnya perhatian orang tua dengan kelahiran adik-adiknya. Pada kasus tertentu, anak sulung biasanya berprestasi tinggi atau bahkan sangat tinggi sebab adanya tekanan dan harapan orang tua. Hal ini juga dapat didasari keinginannya untuk memperoleh kembali perhatian orang tua yang sebelumnya berkurang.

Mereka yang terlahir sebagai anak sulung pun cenderung mengembangkan kemampuan memimpin sebagai akibat tekanan dari keharusan memikul tanggung jawab di rumah.

2. Anak tengah

Anak tengah merupakan anak yang memiliki karakter paling berbeda dengan kakak atau adiknya. Mereka cenderung memiliki rasa iri hingga tak jarang memberontak untuk menarik perhatian orang tua bagi dirinya sendiri dan merebutnya dari kakak atau adiknya. Mereka merasa terganggu oleh perasaan diabaikan oleh orang tuanya yang dapat mendorong timbulnya gangguan perilaku. 

Selain itu, anak tengah cenderung sering menganggu adik-adinya yang memperoleh lebih banyak perhatian. Mereka pun tidak menyukai keistimerwaan yang diperoleh kakak-kakaknya.

Anak tengah cenderung mengembangkan kebiasaan tidak berprestasi tinggi karena kurangnya tekanan untuk berprestasi. Mereka juga cenderung diberikan tanggung jawab lebih sedikit bila dibandingkan anak sulung sehingga melemahkan sifat kepemimpinannya. Meskipun begitu, anak tengah cenderung mandiri akibat dari kebebasan yang lebih banyak dari anak pertama. Mereka pun mampu bersikap ramah dan bersosialisasi pada orang lain.

3. Anak Bungsu

Sebab dilimpahkan oleh kasih sayang orang tua, anak bungsu memiliki rasa aman lebih besar. Mereka pun cenderung keras dan banyak menuntut sebagai akibat kurang tegas pendisiplinan dan dimanjakan oleh anggota keluarga.

Lalu, sebab anak bungsu biasanya menjadi target dari serangan kakak-kakaknya, biasanya mereka mendapat perlindungan dari orang tuanya. Sehingga dapat mendorong pada ketergantungan dan kurangnya rasa tanggung jawab yang menyebabkan jiwa kepemimpinannya melemah.

Namun, mereka dapat membina hubungan sosial yang baik di luar rumah dan cenderung popular di kalangan teman-temannya. Mereka pun cenderung merasa bahagia karena memperoleh perhatian dari keluarganya.

Itulah beberapa karakteristik atau ciri umum yang menggambarkan anak dengan masing-masing sifatnya. Tentu saja ciri-ciri tersebut tidak bisa diaplikasikan atau menjadi standar ukuran untuk sifat seseorang.

Telah disebutkan bahwa perbedaan pola asuh terhadap urutan kelahiran anak lah yang menjadi sumber mengapa hal ini dapat menentukan atau mempengaruhi perkembangan diri seseorang. Oleh sebab itu Sahabat Asisya, memahami karakteristik anak sangat penting untuk dapat menerapkan pola asuh yang sesuai.

Jika kamu masih memiliki pertanyaan atau kesulitan dalam pola asuh anak, kamu dapat bertanya kepada psikolog atau konselor Asisya Consulting. Kamu dapat melakukannya melalui konseling offline dengan langsung dapat ke kantor ataupun secara online.

 

Sumber:

Hurlock, Elizabeth B. 2013. Perkembangan Anak; Jilid 1 Edisi 6. Erlangga: Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *