Sumber: freepik.com
Oleh Tri Sulastri
Pernahkah kalian merasakan kondisi dimana tidak bisa menggerakkan badan mu ketika tidur? Bahkan beberapa mengklaim jika rasanya seperti tak bisa bergerak, tak bisa bernafas, hingga merasa tercekik.
Keadaan itulah yang disebut oleh orang-orang sebagai ‘ketindihan’. Bukan dengan barang atau orang lain, tapi ketindihan yang mereka maksud ialah oleh ‘makhkuk gaib’.
Tapi, ternyata kondisi tersebut dapat dijelaskan secara medis yang disebut sebagai sleep paralysis atau kelumpuhan saat tidur.
Sleep paralysis merupakan kondisi dimana seseorang berada dalam posisi sadar namun tidak bisa bergerak ataupun berbicara. Terjadi akibat gangguan siklus tidur yang menyebabkan perubahan tahapan tidur sehingga seseorang tersadar secara mendadak.
Lebih jelasnya, dalam proses tidur manusia, tubuh seseorang akan bertransisi dari NREM (Non-Rapid Eye Movement) ke REM (Rapid-Eye Movement). NREM merupakan tahap pertama seseorang mulai untuk tidur yang membuat tubuh mulai merasa lebih rileks. Setelah tahap NREM berakhir, maka seseorang akan memasuki tahap REM. Pada tahap inilah seseorang mengalami mimpi dan tubuh menjadi sangat rileks sebab otot-otot tubuh berhenti bekerja.
Maka, sleep paralysis terjadi jika seseorang yang berada pada fase REM secara tiba-tiba masuk ke tahap NREM1 bahkan hingga tersada. Otot-otot yang belum siap untuk bekerja membuat seseorang tersebut tidak mampu menggerakan tubuhnya atau berbicara. Hal ini juga yang terkadang menjadi halusinasi munculnya sosok lain pada sleep paralysis.
Lalu, apa penyebabnya?
Jadi penyebabnya bukan lagi karena ketindihan makhluk gaib ya Sahabat Asisya. Tapi, menurut Culebras (2011 dalam Larasaty, 2012) sleep paralysis dapat disebabkan oleh kurangnya waktu tidur atau jadwal tidur yang berubah-ubah, stress, memiliki riwayat gangguan mental, posisi tidur telentang, insomnia, dan penggunaan obat-obatan.
Bagaimana jika mengalami sleep paralysis?
Pertama dan utama usaha yang harus dilakukan adalah dengan tidak panik. Sebab kamu berada dalam keadaan dimana tidak bisa menggerakan tubuhmu sendiri. Maka jika kamu panik itu hanya akan memperburuk keadaan. Singkirkan pikiran bahwa kamu sedang ketindihan makhluk gaib, karena hanya akan menambah rasa takut dan panik pada dirimu. Berikut ini beberapa tips yang dikutip dari International Journal of Research in Pharmacy and Chemistry antara lain
Fokus pada pergerakan tubuh
Mungkin kamu bisa menggerakan beberapa bagian dari tubuhmu seperti jari atau kaki. Cobalah untuk menarik nafas cepat dan dalam. Itu akan membantumu untuk sadar lebih cepat.
Fokus pada pergerakan mata
Cobalah untuk melihat sekelilingmu. Dengan menyadarinya dapat menenangkanmu.
Mengubah pola tidur
seperti yang telah disebutkan salah satu penyebab terjadinya sleep paralysis adalah pola tidur yang tidak teratur. Maka mempunyai pola tidur yang sehat dan waktu tidur yang cukup dapat mengurangi terjadinya sleep paralysis.
Olahraga secara teratur
Tubuh yang terasa bugar akan berdampak pada kesehatan fisik yang baik. Cukup berolahraga seperti berjalan di pagi hari pun akan menyegarkan pikiranmu.
Makan makanan yang sehat
Jauhi makanan atau minuman yang mempengaruhi kualitas tidurmu seperti kafein, alkohol, atau makan-makanan yang terlalu manis.
Sleep paralysis dapat dikatakan sebagai proses tidur yang tidak sempurna yang bersifat sementara, biasanya terjadi satu hingga beberapa menit. sleep paralysis ini pun dapat menghilang secara spontan atau dikarenakan adanya stimulus dari luas seperti sentuhan orang lain.
Meskipun sleep paralysis dapat kita atasi, namun jika seringkali terjadi, ada baiknya jika kamu mencari pertolongan ahli. Sebab sleep paralysis dapat menjadi salah satu gejala dari gangguan tidur atau gangguan mental lainnya.
Untuk bicara dengan ahli, kamu bisa memanfaatkan layanan konseling baik secara online maupun offline Asisya Consulting. Kamu bisa menghubungi psikolog atau konselor kapan saja dan dimana saja.
Sumber:
Pisipati, V., Rao, C. B., Sreekanth, N. 2012. Sleep Paralysis. International Journal of Research in Pharmacy and Chemistry. Vol. 2, No. 2. diakses dari https://www.researchgate.net/publication/255767647_SLEEP_PARALYSIS
Larasaty, R. 2012. Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Sleep Paralysis pada Mahasiswa FIK UI Angkatan 2008. Skripsi: Univesitas Indonesia. diakses dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20308815-S%2043112-Hubungan%20tingkat-full%20text.pdf