Sumber: Freepik.com
Oleh Tri Sulastri
Sahabat Asisya, kalian punya gak sih teman atau keluarga yang sering melebihkan kemampuan mereka yang mungkin sebenarnya tidak sesuai dengan perkataannya? Bahkan orang tersebut tak jarang merendahkan orang lain karena merasa dirinya paling hebat? Hm, bikin kesal dan jengkel gak sih?
Bukan tanpa sebab, ternyata dalam dunia psikologi fenomena ini disebut sebagai Efek Dunning-Kruger. Tahukah kalian apa itu?
Apa itu Efek Dunning-Kruger?
Efek Dunning-Kruger mengacu pada kondisi dimana seseorang keliru menilai kemampuannya dengan merasa bahwa diri mereka lebih baik dari yang sebenarnya. Individu yang mengalami efek ini tidak mampu untuk mengenali kemampuannya. Menurut Dunning (2011), fenomena ini merupakan bentuk meta-ignorance yang ada pada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Artinya cukup umum ditemukan di sekitar kita.
Istilah efek Dunning-Kruger diambil dari nama dua peneliti fenomena ini yaitu David Dunning dan Justin Kruger. Mereka mengembangkan teori ini melalui penelitian yang dilakukan pada 1999 untuk melihat sejauh mana partisipan mengenali kemampuan mereka. Hasilnya menunjukkan mereka yang memiliki hasil tes yang rendah melebih-lebihkan kemampuan mereka (Kruger & Dunning, 1999).
Apa penyebab Efek Dunning-Kruger?
Penyebab utama dari efek ini ialah kurangnya kemampuan dan pengetahuan. Hal ini membuat individu tersebut memiliki metacognitive yang kurang. Dalam psikologi, metacognitive merupakan kemampuan seseorang untuk mengetahui seberapa baik kinerjanya.
Akibat kurangnya metacognitive ini, individu mulai merasa percaya diri dan mengembangkan kepercayaan yang salah bahwa mereka memiliki kemampuan yang lebih tinggi. Jika hal ini sudah terjadi, seterusnya rasa percaya diri individu akan semakin berlebihan yang berujung pada overestimated terhadap kinerjanya.
Apa dampak Efek Dunning-Kruger?
Kruger dan Dunning menyebutkan akibat dari efek Dunning-Kruger ini yaitu bukan hanya individu akan menunjukkan kinerja yang buruk. Namun, efek inipun membuat individu tidak dapat mengenali kemampuannya sehingga tidak dapat belajar dan berkembang.
Selain itu, seperti yang telah dijelaskan jika efek ini membuat individu memiliki kepercayaan diri dan kerap kali melebih-lebihkan kemampuannya. Individu tersebut mungkin akan berpikir bahwa mereka lebih baik dari orang lain hingga berpotensi tidak disukai oleh orang di sekitarnya.
Lalu, gimana caranya agar terhindar dari Efek Dunning-Kruger?
Dilansir dari Journal of Personality and Social Psychology, meningkatkan keterampilan dan kompetensi metakognitif menjadi cara utama untuk terhindar dari efek Dunning-Kruger. Selain itu beberapa cara dibawah ini pun dapat anda lakukan untuk menghindari fenomena ini antara lain:
- Terus berlatih dan belajar.
- Tantang pengetahuan anda mungkin dengan menjawab pertanyaan seputar keterampilan atau di luar itu. Hal ini mungkin bisa menyadari kita bahwa masih banyak yang perlu dipelajari dan mengurangi asumsi kita bahwa kita tahu semuanya.
- Meminta evaluasi dari rekan atau atasan anda. Saran dan kritik yang membangun dari mereka akan membantumu untuk mendapat hasil yang lebih baik.
- Jangan memaksa pendapat anda sebab semua orang memiliki hak yang sama untuk berpendapat.
Itulah informasi mengenai efek Dunning-Kruger yang ternyata sangat sering kita temui di sekitar kita. Tidaklah masalah jika memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan yang kita miliki. Namun, akan jadi masalah jika kita salah menilai dan meyakini kemampuan dengan melebih-lebihkan dari yang sebenarnya.
Jika cara-cara tersebut masih terasa sulit untuk dilakukan, anda dapat bertanya atau berkonsultasi dengan konselor atau psikologi di Asisya Consulting.
Sumber:
Kruger, J., & Dunning, D. (1999). Unskilled and unaware of it: How difficulties in recognizing one’s own incompetence lead to inflated self-assessments. Journal of Personality and Social Psychology, 77(6), 1121–1134. doi:10.1037/0022-3514.77.6.1121