YUK BERDAMAI DENGAN INNER CHILD KITA

Oleh: Norafika Virly, 2021

Menurut Whitfield, “We each have a ‘Child Within’ –the part of us that is ultimately alive, energetic, creative, and fulfilled. This is the Real Self – who we truly are.” Semua manusia memiliki inner child, yakni bagian dari diri manusia dari masa kecil yang akhirnya terbawa hingga dewasa, ia hidup, energik, kreatif, dan kebutuhannya terpenuhi. Itulah diri manusia yang sebenarnya (Price, 1996).

Stephen A. Diamond Ph. D. dalam tulisannya yang berjudul Essential Secrets of Psychotherapy: The Inner Child di Psychology Today mengatakan bahwa inner child adalah himpunan peristiwa baik maupun buruk yang dialami anak dan membentuk kepribadian mereka hingga dewasa. Peristiwa yang terjadi saat masa kanak-kanak akan tertanam di alam bawah sadar hingga dewasa, menjadi long term memory. Sehingga, inner child akan berpengaruh terhadap kepribadian serta cara seseorang bersikap dalam hidupnya (Diamond Ph. D, 2008).

Nah, Sahabat Asisya simak yuk, cara-cara untuk berdamai dengan inner child kita (Nurfitria, 2020)!

  1. Mengenali inner childyang masih terluka dan terima keberadaannya.
  2. Memberi dukungan padainner child dengan kalimat menenangkan dan penuh cinta.
  3. Apabila terdapat emosi dan kesedihan yang meluap, rangkul saja perasaan itu.
  4. Bahkan apabila perlu, cari bantuan psikolog atau para ahli untuk membantu proses penyembuhanmu.
  5. Melakukan meditasi yang menenangkan pikiran.

Pengalaman saat masih kecil yang tidak menyenangkan atau kurangnya pengasuhan dalam keluarga dapat terus melekat dalam diri seseorang. Ketika kita bertumbuh semakin dewasa, hal ini bisa bermanifestasi dalam berbagai bentuk perasaan dan perilaku negatif. Mulai dari perasaan tidak dicintai, mudah cemas, sulit percaya orang lain, dan sebagainya. Jika hal ini terus dibiarkan, inner child yang terluka dapat menghambat perkembangan diri kita sebagai orang dewasa. Semua orang pasti bertambah tua. Namun faktanya dan sayangnya, nggak semua orang dewasa sesuai dengan usianya. Kedewasaan yang sejati adalah ketika kita sudah menyadari dan menyembuhkan ‘anak kecil’ dalam diri kita yang menyimpan rasa sakit, trauma, serta amarah. Sehingga ketika kita telah berdamai dengan inner child kita, kita akan mampu bijak dalam mengambil keputusan, dewasa dalam merespon masalah, dan tenang menjalani kehidupan.

Jadi bagaimana Sahabat Asisya? Sudah mengakui luka inner child kamu? Yuk, kita berdamai dengan luka itu.

Semoga bermanfaat!

Jangan lupa like, comment, dan share!

Instagram & TikTok: @asisya_consulting

Youtube: Asisya Consulting

REFERENSI

Diamond Ph. D, S. A. (2008). Psychology Today. Essential Secrets of Psycotherapy: The Inner Child. https://www.psychologytoday.com/us/blog/evil-deeds/200806/essential-secrets-psychotherapy-the-inner-child

Nurfitria, N. (2020). Idntimes. 5 Cara Berdamai Dengan Inner Child Yang Terluka Dan Mendominasi Hidup. https://www.idntimes.com/life/inspiration/nita-nurfitria-1/berdamai-dengan-inner-child-c1c2/5

Price, D. A. (1996). Inner Child Work: What is Really Happening? Scholars Bank University of Oregon, 9 (1), 68.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *